- Home >
- Tipe Threat (Ancaman)
Posted by : Unknown
Saturday, March 22, 2014
Terdapat dua kategori threat yaitu threat pasif dan threat aktif.
(1) Threat pasif melakukan pemantauan dan atau perekaman data selama data ditransmisikan lewat fasilitas komunikasi. Tujuan penyerang adalah untuk mendapatkan informasi yang sedang dikirimkan. Kategori ini memiliki dua tipe yaitu release of message contain dan traffic analysis. Tipe Release of message contain memungkinan penyusup untuk mendengar pesan, sedangkan tipe traffic analysis memungkinan penyusup untuk membaca header dari suatu paket sehingga bisa menentukan arah atau alamat tujuan paket dikirimkan. Penyusup dapat pula menentukan panjang dan frekuensi pesan.
Threat aktif merupakan pengguna gelap suatu peralatan terhubung fasilitas komunikasi untuk mengubah transmisi data atau mengubah isyarat kendali atau memunculkan data atau isyarat kendali palsu. Untuk kategori ini terdapat tiga tipe yaitu : message-stream modification, denial of message service dan masquerade. Tipe message-stream modificationmemungkinan pelaku untuk memilih untuk menghapus, memodifikasi, menunda, melakukan reorder dan menduplikasi pesan asli. Pelaku juga mungkin untuk menambahkan pesan-pesan palsu. Tipe denial of message service memungkinkan pelaku untuk merusak atau menunda sebagian besar atau seluruh pesan. Tipe masquerade memungkinkan pelaku untuk menyamar sebagai host atau switch asli dan berkomunikasi dengan yang host yang lain atau switch untuk mendapatkan data atau pelayanan.
Threat aktif lebih memungkinkan terjadi pada sistem subak dibandingkan threat pasif yaitu ancaman melalui pencurian air yang dilakukan pada malam hari antar dua subak yang mempunyai satu bangunan pembagi air pada tingkat saluran tersier. Pencurian dilakukan dengan mengubah (memodifikasi) atau menyumbat saluran air sehingga air mengalir padasubak si pencuri (analogi dengan Tipe message-stream modification). Disamping itu, pencurian air subak dapat juga dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang menggunakan airsubak dengan memasang pipa yang jauh lebih besar daripada besarnya pipa yang telah disepakati bersama, sehingga menyebabkan kelompok masyarakat subak tidak dapat melakukan pola tanam kertamasa (analogi dengan Tipe denial of message service yaitu merusak/menunda sebagian besar pesan (pola tanam)).
Untuk mencegah terjadinya ancaman tersebut, warga subak matelik dan megabagan yaitu melakukan penjagaan air pada malam hari secara bergiliran sesuai kesepakatan hingga terkadang sampai menginap ketika menjaga air, karena keberhasilan pelaksanaan pengaturan pergiliran pola tanam tergantung pada persediaan air yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu, saat persediaan air memadai, saat persediaan air kurang memadai dan saat persediaan air tidak memadai. Masa-masa tersebut adalah rawan akan pencurian air. Solusi akhir semua permasalahan tersebut adalah diselesaikan dengan hukum adat/awig-awig yang telah disepakati krama subak. Disamping itu, ancaman dapat juga datang dari serangan hama dan penyakit tanaman. Untuk itu para anggota subak setiap periode tertentu secara spritual melakukan ritual nangluk merana, disamping menjaga tanaman padi dengan kegiatan rutin lainnya seperti, pembersihan tanam pengganggu, penyemprotan, dan lain-lain.